Cara Mudah Menulis Best Practice - GURU SEJATI

Breaking

Blog untuk bertukar pengalaman dalam meningkatkan profesional pendidik.

BANNER 728X90

Rabu, 24 Oktober 2018

Cara Mudah Menulis Best Practice

MENULIS BEST PRACTICE
MENUJU PROFESIONALISME DENGAN BERBAGI ILMU*

Oleh:


R. Ahmad Sarjita, S.Pd, M.MPd

A.   Pendahuluan
Guru mempunyai posisi yang esensial dalam pembelajaran. Guru adalah salah satu komponen yang memegang peranan dalam pembelajaran. Tanpa adanya guru, pembelajaran tidak dapat berjalan dengan baik. Siswa terbantu dalam memahami materi dengan bantuan guru. Namun demikian, guru-guru yang kreatif dan inovatif dalam mengajarlah yang dapat memotivasi dan menjadi pematik bagi para siswanya.
Di Indonesia banyak dijumpai guru yang mempunyai kompetensi bagus. Mereka mengajar dengan baik dan mempunyai kreativitas yang tinggi. Makin lama menjadi guru, makin banyak pengalaman yang dimilikinya. Tumpukan pengalaman itu menjadi acuan memperbaiki diri menjadi guru yang profesional. Guru adalah sebuah profesi. Profesional mempunyai pengertian seseorang yang menekuni pekerjaan berdasarkan keahlian, kemampuan, teknik, dan prosedur berlandaskan intelektualitas (Yamin, 2007:3). Artinya, dengan semua itu dikumpulkan guru dalam pengalamannya mengajar.
Pengalaman guru yang baik dan menarik dapat menjadi pembelajaran bagi banyak orang ketika pengalaman tersebut dibagikan pada yang lain. Salah satu caranya adalah dengan menuliskan pengalaman tersebut pada banyak orang dalam bentuk tulisan best practice. Tulisan tersebut akan menjadi sumber inspirasi bagi guru yang lain. Orang lain yang membaca akan dapat belajar dan menirunya sebagai upaya pengembangan diri, sedangkan bagi penulisnya hal ini adalah bagian dari pengembangan diri dan peningkatan profesionalismenya. Hanya saja kadang guru tidak tahu bagaimana memulai menulis dan membagikan pengalamannya.

B.   Best Practice dalam Dunia Pendidikan
Best practicedapat disetarakan dengan makalah tinjauan ilmiah. Makalah jenis ini adalah makalah yang tidak harus berdasar pada penelitian. Dalam buku 4 (Kemdikbud, 2016) dijelaskan bahwa makalah tinjauan ilmiah adalah sebuah tulisan yang berisi ide atau gagasan penulis dalam upaya mengatasi berbagai masalah pendidikan formal dan pembelajaran yang ada di dalam satuan pendidikannya (di sekolah/madrasahnya). Sementara itu, best practice diartikan sebagai pengalaman terbaik. Artinya, tulisan best practice berisikan pengalaman terbaik penulisnya dalam proses pembelajaran (Kemdikbud, 2016). Dengan demikian, isi tulisan best practice adalah gambaran pengalaman terbaik yang pernah dilakukan guru dalam mengatasi masalah maupun dalam proses pembelajaran yang ia lakukan. Pengalaman ini dapat berupa pengalaman dalam hal penerapan strategi pembelajaran, pemakaian media belajar, pemilihan dan pengembangan bahan/ materi ajar, ataupun cara mengevaluasi, dan lainnya.
Dalam pembelajaran di sekolah, tentunya guru mengalami banyak masalah dan berpengalaman dalam mengatasinya. Pengalaman guru ini dapat dideskripsikan dalam bentuk best practice. Tulisan ini dapat digunakan guru dalam penilaian angka kredit sebagai bentuk publikasi ilmiah. Besaran angka kredit tinjauan ilmiah/best practice dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikan adalah 2.   Syarat agar tulisan ini diakui dan bernilai adalah kesertaan bukti yang berupa makalah asli atau fotokopi dengan surat pernyataan tentang keaslian dari kepala sekolah/madrasah dan cap sekolah/madrasah bersangkutan. Syarat lainnya adalah adanya surat keterangan dari pengelola perpustakaan sekolah/madrasah yang menyatakan bahwa arsip dari buku/jurnal/makalah tersebut telah disimpan di perpustakaan sekolah/madrasahnya.

C.   Penulisan Karya Ilmiah Berupa Best Practice
Menulis karya tulis best practice bukanlah suatu hal yang sulit. Sistematika isi karya tulis yang berupa best practice meliputi beberapa hal. Ada tiga bagian utama dalam karya tulis best practice, yakni bagian awal, bagian isi, dan kesimpulan. Bagian penunjang juga melengkapi ketiga bagian tersebut.
1) Bagian Awal, terdiri atas:
a)     halaman judul,
b)    lembaran persetujuan,
c)    kata pengantar,
d)    daftar isi, daftar label, daftar gambar, dan lampiran, serta
e)    abstraksi atau ringkasan.
2) Bagian Isi, secara umum terdiri atas beberapa bab, yakni sebagai berikut ini.
a) Bab Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan, dan Manfaat.
b) Bab Kajian/Tinjauan Pustaka.
c) Bab Pembahasan Masalah yang didukung data berasal dari satuan pendidikannya. Cara pemecahan masalah yang menguraikan langkah-langkah atau cara-cara dalam memecahkan masalah, termasuk hambatan hambatan yang harus diatasi yang dituangkan secara rinci.  (Hal yang sangat perlu disajikan, pada bab ini, adalah keaslian, kejelasan ide/gagasan, dan kecemerlangan ide terkait dengan upaya pemecahan masalah di sekolah/ madrasahnya. Uraian ini merupakan inti tulisan Best Practice.
3)  Bab Kesimpulan
4) Bagian Penunjang. Bagian ini memuat daftar pustaka dan lampiran data yang digunakan dalam melakukan tinjauan atau gagasan ilmiah.

Kerangka isi Best Practicesedikit berbeda dengan kerangka isi makalah yang berupa Tinjauan Ilmiah di Bidang Pendidikan Formal dan Pembelajaran.  Dalam tulisan  tinjauan ilmiah, sistematika isinya juga terdiri atas bagian awal,  isi, simpulan, dan penunjang.  Berikut kerangka isi makalah tinjauan ilmiah.

1)    Bagian Awal, terdiri atas beberapa bagian, yaitu:
a)     halaman judul,
b)    lembaran persetujuan,
c)    kata pengantar,
d)    daftar isi, daftar label, daftar gambar, dan Lampiran, serta
e)    abstraksi atau ringkasan.
2) Bagian Isi. Bagian ini pada umumnya terdiri atas beberapa bab, yakni:
a) Bab Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan, dan Manfaat;
b) Bab Kajian/Tinjauan Pustaka;
c) Bab Pembahasan Masalah yang didukung data berasal dari satuan pendidikannya.  Yang harus disajikan pada bab ini adalah kejelasan ide atau gagasan asli penulis yang terkait dengan upaya pemecahan masalah di satuan pendidikannya (di sekolah/madrasah-nya).
3) Bab Kesimpulan
4) Bagian Penunjang, bagian ini memuat daftar pustaka dan Lampiran data yang digunakan dalam melakukan tinjauan atau gagasan ilmiah.

Bentuk tulisan best practice adalah feature. Tulisan feature lebih luwes daripada artikel/opini, lebih fokus dan informatif daripada cerita, serta lebih deskriptif daripada berita/straight news. Namun, unsur informasinya tetap lengkap layaknya berita. Jadi, harus tetap memenuhi 5W + 1H (What, Where, Why, Who, When  dan How).  Untuk itu, sebuah tulisan Best Practice harus memenuhi beberapa hal berikut ini (http://www.p2kp.org/bestpractice).
1. What = Apa. Apa bentuk kegiatan Best Practice tersebut. Apakah termasuk ke dalam kategori kegiatan lingkungan (fisik/infrastruktur), sosial, ekonomi, kemitraan (channeling), PAKET, Replikasi atau prestasi pelaku (relawan penggerak, insan pemda, atau instansi terkait).
2. Where = di mana. Di mana tempat kegiatan Best Practice berlangsung. Dengan demikian, nama tempat harus dijelaskan secara detail. Jika perlu, dilengkapi pula dengan karakteristik siswa yang bersangkutan. Akurasi data sangat penting agar informasi diterima secara lengkap oleh khalayak, sehingga memudahkan para peduli yang mungkin membaca tulisan ini.
3. Why = Mengapa. Ini juga penting diketahui, agar khalayak mengerti faktor-faktor apa saja yang memotivasi hingga kegiatan tersebut dilakukan dan berhasil hingga akhirnya masuk ke dalam kategori Best Practice.
4. Who = Siapa. Siapa saja para pelaku yang terlibat dalam kegiatan Best Practice.  Profile guru penulis harus dituliskan secara lengkap dan orang lain yang terkait perlu disebut dan diberi penjelasan juga.
5. When = Kapan. Kapan periode pelaksanaan kegiatan. Ungkapkan pula mengenai proses dan periode proses tersebut, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan kegiatannya. Yang lebih penting lagi, masih berlanjutkah kegiatan tersebut?  Atau apakah dampak kegiatan tersebut masih dapat dirasakan?
6. How = Bagaimana. Ini berkaitan dengan bagaimana cara guru me-maintain (mengelola) setelah kegiatan selesai dilaksanakan, sehingga hasil kegiatan tersebut terus lestari dan bertahan.

D.   Penutup
Pengalaman adalah guru yang paling berharga. Berbagi pengalaman terbaik dalam proses mengajar oleh guru adalah sebuah hal baik yang dapat menjadi inspirasi bagi orang lain yang membaca tulisannya. Penulisan best practice akan menjadi sebuah ajang berbagi pengalaman yang sekaligus menunjang profesionalaismenya.


 

PANDUAN PENULISAN TEMPLATE PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM DAN PRAKTIK YANG BAIK DALAM PENDIDIKAN


Kegiatan Program adalah berbagai kegiatan yang berhubungan langsung dengan profesi guru. Kegiatan tersebut memiliki nilai berita dan relevan untuk dipublikasikan (beberapa kegiatan program sebenarnya juga termasuk dalam kategori Praktik yang Baik).
Contoh Kegiatan Program: Keberhasilan Pembelajaran, Temuan Alat Paraga atau Media pembelajaran, Membimbing siswa, setrategi pembelajaran yang efektif, penanaman pendidikan karakter yang berhasil dsb.
Praktik yang Baik adalah praktik yang memiliki dampak positif dalam kaitannya dengan peningkatan akses, kualitas, relevansi dan efisiensi pendidikan sehingga menghasilkan keluaran pendidikan yang baik. Praktik yang baik harus dapat diadopsi dengan mudah, terjangkau biayanya, berkelanjutan dan biasanya merupakan sebuah inovasi untuk memecahkan suatu tantangan/masalah. Praktik yang baik tersebut merupakan dampak dari tindakan guru, kepala sekolah, pengawas atau tenaga kependidikan lainnya.
Contoh praktik yang baik di tingkat sekolah dan kabupaten:
Kelas
Inovasi pembelajaran di kelas, mulai dari pra-sekolah hingga ke ruang kuliah dalam berbagai mata pelajaran, metode pembelajaran yang efektif,  penggunaan alat peraga yang terjangkau, relevan dan yang membantu meningkatkan pemahaman siswa/mahasiswa, jurnal refleksi, cara menangani anak yang dianggap ‘bermasalah’, dsb.
Contoh: Asyik Belajar Bangun Ruang, Eklplorasi IPA dengan Satu Komputer, Membudayakan Membaca di Semua Kelas, Pengembangan Kelas Berbasis Laboratorium di SMPN 1 Tellilempoe, dsb.  

Sekolah/Madrasah
Inovasi terkait manajemen sekolah yang transparan dan akuntabel, kepemimpinan, rencana kerja sekolah, anggaran dan pelaporan (pengelolaan dana BOS), strategi pengembangan profesi (KKG, MGMP dll), kerja sama antar sekolah, peningkatan akses dan mutu pendidikan, pemeliharaan bangunan sekolah, komite sekolah, peran serta masyarakat, penggalangan dana, kemitraan dengan dunia usaha, dll.
Contoh: Keberhasilan MBS di SDN Sedati Gede 2, MGMP IPA Binjai Kembangkan PTK Berbasis Media, dll 

Kabupaten/kota (Dinas Pendidikan,  Kemenag Kabupaten)
Inovasi tentang tata kelola, koordinasi kelembagaan, kepemimpinan, manajemen pendidikan/keuangan yang transparan dan akuntabel, sistem pengendalian manajemen, efisiensi pengelolaan daya sumber, koordinasi lintas sektor, monitoring, perundangan, dll.
Contoh: Penataan Distribusi Guru di Bangkalan, Kebijakan Bupati Soppeng Mewajibkan Penerapan Pembelajaran Aktif di Sekolah, Koordinasi Berbasis Online di Provinsi Jawa Timur, Integrasi Peningkatan Mutu Profesionalisme Guru, dll
LPTK/LPMP/ Instansi mitra lainnya
Inovasi dalam perkuliahan untuk mahasiswa calon guru, pelaksanaan PLPG dan PPG yang menerapkan inovasi pembelajran, Kemitraan LPTK-Sekolah-Kabupaten/Kota dalam Mengembangkan Pendidikan Terpadu, dll.  
Contoh: PPG Berbasis ICT, Inovasi Pembelajaran dalam Perkuliahan PPL, Implementasi ICT dalam PPL di sekolah mitra LPTK, dsb.
CATATAN:
·         Mohon menuliskan pada template seperti format di bawah untuk memudahkan membaca kegiatan program atau ide praktik yang baik secara terstruktur. Lengkapi dengan foto yang menggambarkan kegiatan program atatu praktik yang baik atau contoh hasil produknya. Untuk FOTO mohon dikirim dalam format JPG/ sejenisnya dengan diberikan keterangan foto.
·         Kita juga dapat menulisnya dalam bentuk narasi kegiatan program atau praktik yang baik yang telah dilaksanakan baik di tingkat sekolah/LPTK/LPMP/dinas pendidikan/Mapenda/instansi mitra lainnya dengan tidak melebihi 500 kata dan tidak kurang dari 350 kata. Bila memiliki dokumentasi praktik yang baik dalam bentuk video, silahkan tuliskan narasi praktik yang baik yang ada dalam cerita video tersebut.


 PENGISIAN TEMPLET KEGIATAN PROGRAM DAN PRAKTIK YANG BAIK (PB)
Nama Kegiatan Program/                      Judul Praktik yang Baik
(Lingkari salah satu yang sesuai)
Sesuaikan dengan nama kegiatan yang dilakukan (misal Workshop, Pendampingan, Koordinasi, Rapat, dsb) yang relevan untuk dipublikasikan atau memiliki nilai berita.
Untuk penulisan judul praktik yang baik dapat menggunakan beberapa kata kunci yang menarik. Nama sekolah dan/ daerah  boleh juga dicantumkan.
Lokasi/ Alamat pelaksanaan kegiatan program dan praktik yang baik
Tuliskan alamat kegiatan atau tempat pelaksanaan praktik yang baik seperti di sekolah atau kantor di mana praktik yang baik ini dilaksanakan. Jika PB dilaksanakan di beberapa sekolah, tuliskan semua nama sekolah/dinas pendidikan dan alamatnya.
Waktu Pelaksanaan
Sesuaikan dengan waktu pelaksanaan kegiatan program atau praktik yang baik.
Lingkup praktik yang baik
Pilih lingkup yang tepat: kabupaten/ kecamatan/gugus/ sekolah/ perguruan tinggi/ kelas (pilih yang sesuai)
Masalah – mengapa kegiatan atau praktik yang baik ini dianggap penting /latar belakang.  Praktik ini dilaksanakan untuk mengatasi masalah apa?
Jelaskan keadaan/kondisi sebelum Praktik yang Baik dilaksanakan, misalnya untuk tingkat sekolah: apa masalah yang dihadapi oleh kepala sekolah atau guru? Apakah itu mengenai motivasi siswa yang kurang, atau tentang cara belajar hafalan tanpa pemahaman, atau angka mengulang yang tinggi dsb. Untuk tingkat kabupaten/kota, apakah ini mengenai pengelolaan keuangan yang kurang transparan/akuntabel, atau pengelolaan sumber daya yang kurang efisien, dsb.
Tujuan kegiatan atau praktik yang baik
Tingkat sekolah: apakah tujuan PB untuk meningkatkan motivasi belajar anak? Atau meningkatkan pemahaman siswa melalui eksperimen yang dilakukan sendiri oleh siswa? Atau tentang penggunaan sumber belajar di luar kelas? dsb. Tingkat kabupaten: apakah tujuan PB untuk meningkatkan penggunaan atau pengelolaan data yang baik?
Tujuan yang ditulis harus harus berkesesuaian dengan masalah yang dipecahkan dan memiliki relevansi dengan PB yang dilakukan.
Penjelasan: Strategi, proses kegiatan/langkah kegiatan/sumber atau materi yang dibutuhkan
Bagian ini penting dijelaskan prosesnya dari awal hingga hasil yang dicapai agar pembaca mendapatkan gambaran tentang apa yang diceritakan dan dapat mengikutinya.
Hasil kegiatan program atau dampak praktik yang baik.
Komentar fasilitator/ partisipan/siswa/pelaku
Boleh hasil kualitatif atau kuantitatif. Perlu ditekankan hasil dan dampak kegiatan atau PB yang berantai sehingga dapat menonjolkan dampak positif. Contoh untuk tingkat sekolah, dengan dilakukannya eksperimen oleh siswa dan penemuan hasil eksperimen oleh siswa sendiri, pemahaman siswa jadi meningkat dan siswa dapat menjelaskannya dalam ujian sehingga nilai siswa meningkat. Di samping itu, motivasi siswa juga meningkat karena mereka jadi tertarik dengan pelajaran. Siswa jadi jarang bolos. dsb.
Tuliskan juga paparan yang menarik dari narasumber dan komentar peserta (siswa/guru/kepala sekolah/pengawas/masyarakat/dsb). Gunakan bahasa yang jelas. Jika ada data, sumber materi/ alat peraga yang digunakan, harus dicantumkan di sini.  Penjelasan harus spesifik, tidak umum, karena ini menuliskan suatu pengalaman.
Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan program atau praktik yang baik
Tuliskan pihak-pihak yang terlibat seperti nama narasumber/ jumlah peserta/pendukung kegiatan atau partisipan yang terlibat.
Sumber dan Jumlah Pendanaan.
Tuliskan sumber dan jumlah pendanaan. Misalnya bersumber dari funding program, BOS, APBN, APBD, Mandiri (sekolah atau masyarakat).  
Informasi penulis (pelaku)– nama, alamat, nomor HP, alamat email.
Tuliskan nama pelaku yang sekaligus merangkap penulis kegiatan program atau praktik yang baik lengkap dengan alamat sekolah/kantor dinas dan nomor yang dapat dihubungi. Atau tuliskan nama penulis dan pelaku jika orangnya berbeda. Boleh tuliskan 2 nama dan nomor yang dapat dihubungi.



TEMPLET KEGIATAN PROGRAM DAN PRAKTIK YANG BAIK
Nama Kegiatan Program/                      Judul Praktik yang Baik
(Lingkari salah satu yang sesuai)

Lokasi/ Alamat pelaksanaan kegiatan program dan praktik yang baik

Waktu Pelaksanaan

Lingkup praktik yang baik

Masalah – mengapa kegiatan atau praktik yang baik ini dianggap penting /latar belakang.  Praktik ini dilaksanakan untuk mengatasi masalah apa?

Tujuan kegiatan atau praktik yang baik

Penjelasan: Strategi, proses kegiatan/langkah kegiatan/sumber atau materi yang dibutuhkan

Hasil kegiatan program atau dampak praktik yang baik.
Komentar fasilitator/ partisipan/siswa/pelaku

Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan program atau praktik yang baik

Sumber dan Jumlah Pendanaan.

Informasi penulis (pelaku)– nama, alamat, nomor HP, alamat email.


Mohon lampirkan foto versi JPG dan memberi keterangan foto tersebut (caption).
Daftar Pustaka

Depdikbud. 2016. “Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru Pembelajar.” Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru BUKU 4. Jakarta: Kementria Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Guru dan Tendik.

“Konsep Dasar Tulisan Best Practice”. Diunduh dari http://www.p2kp.org/bestpractice.

Yamin, Martinis. 2007. Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, Jakarta: Gaung Persada Press.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar