P A K E M
1.
Bagaimanakah cara terbaik anak belajar?
Anak-anak dapat belajar dengan baik dari pengalaman mereka. Mereka belajar
dengan cara melakukan, menggunakan indera mereka, menjelajahi lingkungan, baik
lingkungan orang-orang, benda, tempat serta kejadian di sekitar mereka. Mereka
belajar dari tangan pertama dan pengalaman nyata (menulis artikel suratkabar,
menanam bunga, mengukur benda-benda dsb) maupun juga dari bentuk-bentuk
pengalaman yang sensasional (misalkan membaca buku, melihat lukisan, menonton
TV atau mendengarkan radio). Keterlibatan yang aktif dengan obyek-obyek ataupun
ide-ide dapat mendukung aktivitas mental yang membantu siswa menyimpan
pembelajaran yang baru dan mengintegrasikannya dengan apa yang sudah mereka
ketahui.1
Anak-anak juga dapat belajar dengan baik bila mereka
mengembangkan apa yang telah mereka ketahui dan bila mereka dapat menggunakan
cara yang nyaman bagi mereka pada saat
berhubungan dengan informasi. Dengan kata lain, mereka belajar dengan
baik bila mereka dapat mengembangkan pengetahuan mereka sendiri berdasarkan
atas pengalaman sebelumnya atau yang sudah mereka ketahui dan juga bila metode
pengajaran sesuai dengan gaya belajar
yang mereka senangi.
2.
Apakah yang dimaksud dengan pembelajaran yang Efektif?
Pengajaran
efektif bersifat aktif dan kontekstual, serta melibatkan pembelajaran
kooperatif dan mengakomodasi perbedaan jender dan gaya belajar yang berbeda
pada anak-anak. Kesemuanya ini merupakan usaha untuk memaksimalkan kemampuan
pembelajar agar dapat benar-benar
memahami serta mampu memanfaatkan informasi yang baru.
Pengajaran
untuk pembelajaran aktif menaikkan tingkat pembelajaran dari kemampuan berpikir
tingkat rendah (low order thinking skills) seperti mengamati, mengingat
dan menggali kembali ingatan, serta pengetahuan akan ide-ide utama – mengenai
apa, dimana dan kapan ke tingkat kemampuan berpikir yang lebih tinggi (high
order thinking skills) seperti memecahkan masalah, analisa, sintesa,
evaluasi – mengenai bagaimana dan mengapa.
Dalam
DBE2, kita yakin bahwa untuk mencapai tingkat tertinggi dalam pembelajaran
siswa, seorang guru harus:
- Membuat rencana secara hati-hati dengan memperhatikan detil berdasarkan atas sejumlah tujuan yang jelas yang dapat dicapai.
- Memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar secara aktif dan mengaplikasikan pembelajaran mereka dengan beragam variasi sesuai dengan konteks kehidupan nyata siswa
- Secara aktif mengelola lingkungan belajar agar tercipta tempat yang nyaman, tidak bersifat mengancam, berfokus pada pembelajaran serta dapat membangkitkan ide yang pada gilirannya dapat memaksimalkan waktu, tingkah laku dan sumber-sumber yang menjamin pembelajaran efektif, serta
- Menilai siswa dengan cara-cara yang dapat menunjukkan pencapaian ketrampilan dan pengetahuan dan mengulang bagaimana mereka akan menggunakan apa yang telah mereka pelajari di kehidupan nyata (penilaian otentik)
Perencanaan
Perancanaan yang cermat dan
sungguh-sungguh melibatkan pemahaman akan tingkat kebisaan yang dimiliki siswa
pada saat ini, menyangkut tingkat mana mereka perlu capai, dan strategi serta
langkah untuk mencapai tingkat tersebut.
Perencanaan dimulai dengan
menggunakan informasi diagnostik untuk memperkirakan kemampuan siswa, kemudian
menggunakan standar untuk menentukan pelajaran dan tujuan unit, secara kreatif
menciptakan pelajaran dan unit yang aktif agar dapat mencapai semua siswa,
mengembangkan perangkat pembelajaran yang efektif dan mengintegrasikan topik
yang relevan antar kurikulum dengan usaha dari sekolah serta merencanakan
penilaian.
Pembelajaran
Pembelajaran
aktif adalah pada saat anak-anak aktif,
terlibat, dan peserta yang peduli dengan pendidikan mereka sendiri, Siswa harus
didorong untuk berpikir, menganalisa, membentuk opini, praktek dan
mengaplikasikan pembelajaran mereka dan bukan hanya sekedar menjadi pendengar
pasif atas apa yang disampaikan guru.
Pembelajaran
aktif dapat melibatkan pembelajaran bersama ataupun membentuk
grup belajar untuk mendorong pembelajaran antar siswa, selain itu pembelajaran
aktif dapat juga dilakukan dengan basis individu ataupun grup besar.
Pembelajaran
Kontekstual memperkaya pembelajaran
aktif dengan cara membantu siswa menghubungkan apa yang mereka pelajari di
sekolah dengan apa yang mereka lakukan atau akan lakukan di kehidupan nyata.
Memberikan
perhatian kepada gaya belajar yang bervariasi ataupun multiple intelligences
serta juga pada perbedaan jender dalam pembelajaran akan membantu siswa dalam
usaha mereka memahami materi pelajaran.
Pengelolaan
Kelas
Pengelolaan
kelas dapat dilihat sebagai gabungan antara praktek dan prosedur yang digunakan
untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan bersifat mengembangkan
kemampuan serta memaksimalkan waktu belajar. Pengelolaan kelas merupakan segala
sesuatu yang dilakukan guru untuk mengatur siswa, ruang, waktu dan materi
sehingga pembelajaran siswa dapat berlangsung.1
Yang
dapat termasuk dalam praktek dan prosedur adalah aturan perilaku, strategi
pengelolaan waktu, prosedur untuk mengatur dan mengorganisir grup secara
efektif, prosedur untuk membagi dan mengumpulkan materi secara efisien, serta
untuk mengatur meja dan kursi, pusat belajar dan perabotan lain yang digunakan
untuk belajar.
Penilaian
Sistem
penilaian yang efektif dan edukatif adalah sistem yang dirancang untuk
meningkatkan, bukan hanya mengaudit, prestasi siswa2 dan juga sebisa mungkin memungkinkan
siswa untuk menunjukkan pembelajaran mereka dengan cara-cara yang merefleksikan
konteks yang suatu saat nanti akan mereka temui di kehidupan nyata mereka
(penilaian otentik).
Sistem
penilaian yang efektif juga memberikan siswa kesempatan untuk menunjukkan
pengetahuan mereka dengan cara-cara yang mereka anggap nyaman-cara yang sesuai
dengan gaya belajar yang mereka sukai-akan tetapi juga mendorong siswa untuk
mengembangkan ketrampilan serta menumbuhkan kepercayaan diri untuk mencoba
penilaian dengan menggunakan cara mereka anggap kurang nyaman.
Penilaian
bersifat diagnostik dan selain menentukan tingkat prestasi yang dicapai siswa,
penilaian juga memberikan masukan atas keefektifan aktivitas pedagogis yang
dirancang. Evaluasi seperti demikian akan mengarah kepada penyesuaian strategi
yang dapat memenuhi kebutuhan siswa dan juga dapat menunjukkan ketrampilan
ataupun pemahaman yang mungkin perlu diulang kembali agar siswa mendapatkan
prestasi yang lebih maksimal. Penilaiaan tidak saja menambah pemahaman guru
akan siswa akan tetapi juga mengarahkan guru dalam evaluasi program dan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar