Semakin
banyaknya orang dewasa matang dalam menentukan langkah karir dan kembali masuk
lingkungan pendidikan, pendidik harus memiliki pemahaman yang baik tentang
siapa mereka dan apa yang ingin mereka capai.
Untuk
membantu kita lebih bersiap-siap untuk pelajar yang spesial ini, mari kita
lihat bagaimana pelajar-pelajar ini dibanding pelajar muda.
Perbedaan Umum
Pelajar
muda cenderung tergantung pada orang lain untuk dukungan material dan
psikologis serta manajemen hidup. Dengan kata lain, mereka diarahkan oleh orang
lain, sedangkan pelajar dewasa mengarahkan diri sendiri. Pelajar dewasa
menggantungkan diri sendiri untuk mengelola hidup mereka..
Anak-anak
umumnya belajar apa yang disuruh untuk dipelajari dan menganggap itu penting
karena orang dewasa telah mengatakan seperti itu. Namun, orang dewasa belajar
paling baik ketika mereka melihat potensi hasil yang bernilai bagi mereka
pribadi.
Pelajar
muda belum banyak berpengalaman dalam hidup, tapi mereka belajar dengan cepat.
Di sisi lain, pelajar dewasa telah berpengalaman dan cenderung belajar lebih
lambat, walaupun mereka belajar baik. Karena pengalaman terbatas pelajar muda,
mereka cenderung terbuka akan ide-ide baru dan akan langsung saja menerima.
Namun, orang dewasa mempunyai opini sendiri dan mungkin menolak informasi baru
jika tidak “sesuai” dengan pengalaman hidup mereka.Remaja
belajar karena mereka diberitahukan akan bermanfaat bagi masa depan mereka,
tapi orang dewasa umumnya berharap pembelajaran langsung bisa diterapkan dalam
kehidupan mereka.
Motivasi
eksternal, seperti nilai bagus dan pujian dari orangtua dan guru, mempengaruhi
pelajar muda sedangkan orang dewasa lebih termotivasi secara mendalam atau
instrinsik. Merasa berprestasi, merasa diri bangga dan penghargaan diri lebih
penting untuk pelajar dewasa.
Setelah
mengidentifikasi perbedaan-perbedaan tersebut, juga relevan melihat pada
sepuluh faktor spesifik tersebut untuk diterapkan pada pelajar dewasa dan
bagaimana pendidik dapat membantu mengakomodasi kebutuhan mereka di kelas.
Pada
umumnya pembelajaran orang dewasa itu sukarela bukan paksaan; suatu
pilihan Maka beralasan jika orang dewasa lebih termotivasi untuk belajar. Ada
beberapa area yang bertindak sebagai sumber motivasi untuk orang dewasa. Ini
meliputi
- kesejahteraan masyarakat: orang dewasa tertarik dalam peningkatan masyarakat dan manusia;
- hubungan sosial: orang dewasa memiliki kebutuhan untuk asosiasi dan pertemanan;
- prestige atau martabat: orang dewasa ingin menikmati kemajuan pribadi dan memperoleh status lebih tinggi dalam posisi profesional mereka;
- ekspektasi prestasi: orang dewasa pada dasarnya ingin memenuhi ekspektasi orang lain dan mematuhi instruksi yang relevan;
- penguasaan pengetahuan: sebagian orang dewasa belajar untuk kepentingan belajar itu sendiri; mereka ingin lebih banyak pengetahuan hanya karena mereka memiliki pemikiran yang dipenuhi pertanyaaan..
- Sebagai pendidik, daripada memfokuskan pada motivasi pelajar, kita mungkin ingin mempertimbangkan untuk meluangkan lebih banyak waktu untuk memfasilitasi belajar dengan cara yang efisien dan menarik, karena pelajar dewasa telah termotivasi untuk memperolehnya.
Kontrol
Orang
dewasa memiliki keinginan dalam diri untuk memperoleh kemahiran atau kontrol
atas hidup mereka sendiri. Mereka perlu mengarahkan diri sendiri dan mengemban
tanggung jawab untuk diri sendiri. Mereka cenderung sangat merasa tersinggung
jika tidak dapat membuat pilihan. Mereka ingin mengemban peran aktif, daripada
peran pasif dalam pendidikan mereka.
Sebagai pendidik, kita harus mencari cara untuk melibatkan mereka dalam perencanaan
pengalaman pendidikan mereka. Kita perlu memberikan pilihan pada mereka dalam
tugas-tugas dan projek-projek yang akan menawarkan beragam cara untuk
menunjukkan bahwa pembelajaran telah berhasil.
Pengalaman
Pelajar
dewasa telah mengalami berbagai jenis training, dari mulai di rumah kemudian,
di sekolah dan mungkin kemudian di berbagai pekerjaan sebelum memilih karir
pendidikan. Beberapa pengalaman itu ada yang positif dan tidak. Sadar atau
tidak, pelajar dewasa cenderung menghubungkan pembelajaran baru mereka kepada
apa yang telah mereka ketahui, apakah melalui pendidikan atau pengalaman hidup.
Mereka mengevaluasi ide-ide baru karena mereka menghubungkan pada pengalaman di
masa lalunya.
Sebagai pendidik, kita perlu
mengetahui pelajar kita dan pengalaman apa yang mereka bawa ke kelas. Kita
perlu menggunakan penghubung konsep yang valid ketika mengenalkan materi baru
setiap harinya.
Keragaman
Pelajar
dewasa sangat beragam dari satu sama lain dalam hal pengalaman dan usia.
Keragaman yang mereka bawa ke kelas dapat sangat memperbaiki lingkungan
belajar. Dengan menggunakan upaya kolaboratif dan diskusi kelompok atau projek,
pelajar dewasa dapat mengambil manfaatnya dari pengalaman bersama. Dialog
interaktif memfasilitasi solusi dan pilihan yang meningkat bagi refleksi
pribadi yang sederhana.
Sebagai pendidik, kita harus memberikan lebih banyak waktu agar pelajar dewasa membangun
jejaring antar mereka untuk berbagi perspektif dan pengalaman. Selain itu, kita
perlu mempersiapkan presentasi kita untuk memenuhi kebutuhan tiap gaya belajar
di kelas.
Usia
Kecepatan
belajar cenderung berkurang dengan usia, tapi kedalaman belajar meningkat.
Ketika makin lama bagi kita untuk belajar sejalan dengan semakin tuanya kita,
tapi kita memahami apa yang kita pelajari lebih mendalam dan pada level yang
lebih relevan. Faktor fisik lainnya harus dipertimbangkan juga. Pelajar dewasa
mungkin mengalami hambatan belajar, seperti gangguan penglihatan atau
pendengaran.
Sebagai pendidik, kita dapat berkompensasi dengan memperhatikan lingkungan belajar fisik dan
membuat penyesuaian yang diperlukan.
Tujuan
Orang dewasa
mengikuti pendidikan karir dengan tujuan spesifik. Mereka ingin dapat
mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari secepat mungkin. Mereka ingin
informasi diberikan dengan cara terorganisir dengan baik dengan semua elemen
kunci yang didefinisikan secara jelas.
Sebagai pendidik, kita perlu memberikan lebih dari sekedar teori. Mereka ingin informasi
yang dapat dipahami dan langsung dipraktekkan. Kita perlu mengklasifikasi dan
menjelaskan maksud dan tujuan dari sejak awal pendidikan mereka.
Relevansi
Orang
dewasa harus dapat mengidentifikasi alasan untuk belajar sesuatu. Harus
teraplikasi ke kehidupan pribadi atau profesional jika memang berharga.
Sebagai pendidik, dalam menjelaskan tujuan program, kita harus pastikan bahwa teori dan
konsep relevan dengan kebutuhan pelajar. Kita juga harus biarkan orang dewasa
memilih projek dan kegiatan yang mencerminkan minat mereka.
Kebiasaan
Pelajar
dewasa mungkin datang ke kelas dengan pola prilaku yang berlawanan dengan apa
yang akan dipresentasikan. Mereka mungkin tidak begitu fleksibel atau lebih
sulit meyakinkan mereka dibanding pelajar muda. Mereka bahkan merasa terancam
ketika dikatakan prilaku tersebut harus diubah. Pendapat mereka tentang
mata pelajaran tidak selalu produktif atau tepat, tapi seharusnya bisa diakui
penting.
Sebagai pendidik, kita harus memanfaatkan pengalaman dan prilaku
pelajar terdahulu, dan jika mungkin, gunakanlah untuk memperbaiki prosedur atau
teknik. Kita perlu menginformasikan pelajar dewasa bahwa ide-ide dan
opini-opini mereka berharga dan dipertimbangkan.
Perubahan
Ketika
sebagian pelajar dewasa termotivasi dengan perubahan, yang lain cenderung
menolaknya. Belajar biasanya melibatkan perubahan dalam sikap, tindakan dan
prilaku dan itu bisa menyebabkan beberapa pelajar menjadi orang yang diduga
memerlukan perubahan itu.
Sebagai pendidik, kita perlu menjelaskan “mengapa” serta
“bagaimana”. Kita perlu mengetahui perubahan kecil yang bertahap akan diterima
daripada perubahan global sekaligus. Ini membuat pelajar dapat melihat bahwa
perubahan itu bermanfaat, tapi tidak merugikan dan mereka menjadi lebih mau
menerima perubahan di masa datang.
Hargai
Semua
peserta didik berhak dihargai; pelajar dewasa mengharapkan dan menuntutnya.
Sebagai pendidik, kita harus belajar untuk memperlakukan pelajar dewasa dengan setara dan
memperkenankan mereka untuk menyuarakan pemikiran dan ide mereka dengan bebas
di kelas. Kita harus mengetahui itu, walaupun mereka peserta didik, mereka juga
rekan kita, bukan bawahan kita. Sikap lama guru yang “ini caraku, atau caraku
terbaik” tidak lagi berhasil dan tidak dapat diterapkan di kelas, khususnya
kepada orang dewasa.
Praktis
Orang
dewasa itu praktis mereka akan memfokuskan pada aspek-aspek training yang
paling berguna bagi mereka dalam pekerjaan mereka. Mereka mungkin tidak
tertarik dengan pengetahuan itu sendiri.
Sebagai pendidik, kita harus pastikan pelatihannya praktis dan berkaitan dengan pekerjaan
peserta dan berguna secara langsung.
Pendidikan
orang dewasa sangat substansial dan membawa potensi besar untuk berhasil.
Namun, sukses tersebut memerlukan tanggung jawab yang lebih besar dari
pendididik. Kita perlu menyadari sikap, pengalaman, kebiasaan, opini dan
budaya pelajar. Kita perlu mengerti perspektif dan dapat membantu mereka
menemukan betapa berguna perubahan prilaku dan tindakan itu bagi mereka. Kita
perlu melibatkan mereka dalam proses belajar dan membantu mereka meraih
ekspektasi mereka yang dijabarkan dengan tepat. Jika kita dapat menunjukkan
kepada mereka bagaimana program kita bermanfaat bagi mereka secara praktis,
mereka akan berkinerja lebih baik dan manfaatnya akan berlangsung lebih lama
Menjadi Fasilitator Yang Efektif.
Terimaksih atas artikelnya
BalasHapus