BAHAN REFLEKSI UNTUK ORANG TUA
Risau akan kejadian yang menimpa Vincentius Billy (mahasiswa FEUI yg ditemukan gantung diri di kamar kosnya karena Depresi nilainya anjlok) saya menemukan tulisan yang layak direnungkan oleh para orang tua:_
KAJIAN PARENTING*
By : _Ibu Elly Risman_
( *Senior Psikolog dan Konsultan, UI* )
Kita tidak pernah tahu, anak kita akan terlempar ke bagian bumi Allah yang mana nanti, maka izinkanlah dia belajar menyelesaikan masalahnya sendiri . Jangan memainkan semua peran,
ya jadi ibu,_
ya jadi koki,_
ya jadi tukang cuci._
ya jadi ayah,*
ya jadi supir,*
ya jadi tukang ledeng,*
Anda bukan anggota tim SAR!
Anak anda tidak dalam keadaan bahaya. *Tidak ada sinyal S.O.S!*
Jangan selalu memaksa untuk membantu dan memperbaiki semuanya.
- Anak mengeluh karena mainan puzzlenya tidak bisa nyambung menjadi satu, *"Sini...Ayah bantu!".*
- Tutup botol minum sedikit susah dibuka, *"Sini...Mama saja".*
- Tali sepatu sulit diikat, *"Sini...Ayah ikatkan".*
- Kecipratan sedikit minyak
- Sudah sini, Mama aja yang masak".*
Kalau bala bantuan muncul tanpa adanya bencana, *_Apa yang terjadi ketika bencana benar2 datang?_*
Berikan anak2 kesempatan untuk menemukan solusi mereka sendiri.
- Kemampuan menangani stress,
- Menyelesaikan masalah, dan mencari solusi,
Tampaknya sepele sekarang... Secara apalah salahnya kita bantu anak?
Tapi jika anda segera bergegas mnyelamatkannya dari segala kesulitan, dia akan menjadi ringkih dan mudah layu.
- Sakit sedikit, mengeluh.*
- Berantem sedikit, minta cerai.*
- Masalah sedikit, jadi gila.*
AQ? Apa itu?
AQ adalah ADVERSITY QUOTIENT*
Menurut Paul G. Stoltz,
AQ_ adalah kecerdasan menghadapi kesulitan atau hambatan dan kemampuan bertahan dalam berbagai kesulitan hidup dan tantangan yang dialami.* Bukankah kecerdasan ini lebih penting daripada IQ, untuk menghadapi masalah sehari-hari? Perasaan mampu melewati ujian itu luar biasa nikmatnya.
Bisa menyelesaikan masalah, mulai dari hal yang sederhana sampai yang sulit, membuat diri semakin percaya bahwa meminta tolong hanya dilakukan ketika kita benar2 tidak sanggup lagi.
So, izinkanlah anak anda melewati kesulitan hidup...
Tidak masalah anak mengalami sedikit luka, sedikit menangis, sedikit kecewa, sedikit telat, dan sedikit kehujanan.*
Tahan lidah, tangan dan hati dari memberikan bantuan._ Ajari mereka menangani frustrasi. Kalau anda selalu jadi ibu peri atau guardian angel, Apa yang terjadi jika anda tidak bernafas lagi esok hari?*
Bisa2 anak anda ikut mati. Sulit memang untuk tidak mengintervensi, Ketika melihat anak sendiri susah, sakit dan sedih. Apalagi menjadi orangtua, insting pertama adalah melindungi, Jadi melatih AQ ini adalah ujian kita sendiri juga sebagai orangtua.
Tapi sadarilah, hidup tidaklah mudah, masalah akan selalu ada. Dan mereka harus bisa *bertahan.* Melewati hujan, badai, dan kesulitan, yang kadang _*tidak bisa dihindari.*_
Selamat merenung.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar