PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN
TINGKAT
SEKOLAH / GUGUS
1.
Latar
Belakang
Suksesnya setiap pelatihan di daerah binaan gugus tidak
terlepas dari peran serta dan dukungan dari Guru PBS dan Pengawas, maka kontribusi
guru PBS & Pengawas dengan menjadi fasilitator dan pendamping dalam setiap pelatihan menjadi penting dan sangat
membantu Staff lapangan. Mereka tidak hanya aktif menjadi fasilitator dalam
setiap kegiatan pelatihan dan lokakarya, tetapi juga menjadi rekan / mentor
sebaya yang sangat aktif dan produktif di dalam setiap kegiatan pendampingan
rutin maupun pasca pelatihan. Pendampingan merupakan ciri khas proyek peningkatan mutu pembelajaran dan sangat diperlukan dalam menindak lanjuti pelatihan –
pelatihan..
Dengan keterlibatan guru PBS dan pengawas di gugus /
daerah. di dalam pendampingan (rutin / pasca
pelatihan) diharapkan dapat menarik minat mitra dan pemangku kepentingan di
setiap Kabupaten / Kota untuk mengadopsi, mengembangkan atau menggunakan
produk-produk yang dibuat suatu lembaga ke gugus – gugus yang ada di Kabupaten /
Kota masing – masing. Keberlangsungan
program-program pengembangan profesi guru dapat terus berjalan, melalui kegiatan pendampingan dan
program seperti desiminasi dan replikasi.
2.
Bentuk pendampingan
- Pasca pelatihan di KKG
- Sebagai bagian dari paket pelatihan Gugus
- Fokus pendampingan sesuai dengan paket pelatihan terkait
- Rutin
3. Tujuan pendampingan
Tujuan
utama dari pendampingan sekolah adalah untuk memberikan bantuan dan dukungan
kepada para guru pada saat mereka mencoba untuk mengimplementasikan apa yang
mereka dapat dari pelatihan.
Tujuan-tujuan
pendampingan antara lain sebagai berikut:
·
Memberi
motivasi kepada guru dalam melaksanakan PAKEM.
·
Memberi
contoh pembinaan profesional kepada pengawas, kepala sekolah dan pembina
lainnya.
·
Memberikan
pengalaman langsung dan bekal yang lebih baik kepada guru dalam melaksanakan
PAKEM.
·
Melakukan
inovasi dalam pembelajaran.
·
Meningkatkan
penguasaan konsep pembelajaran
·
Media
konsultasi bagi guru
·
Peningkatan
kemitraan antara gur, kepala sekolah, dan pengawas.
·
Memperdalam teknik dalam
membuat rencana pendampingan di sekolah dan strategi sehingga pendampingan dapat
dilaksanakan secara efektif (termasuk membuat proposal pendanaan)
·
Membentuk tim ( Guru PBS, dan
Pengawas / pemangku kepentingan) yang solid di daerah gugus binaan, untuk
menunjang kesuksesan pendampingan rutin dan pasca pelatihan (KHUSUS UNTUK
PENDAMPINGAN PASCA PELATIHAN)
·
Membanguan semangat kemitraan
·
Membangun dan mengembangkan
kapasitas guru dalam proses pembelajaran
4.
Hasil
yang diharapkan dari pendampingan
- Pendamping dan terdamping (Guru) memiliki pemahaman yang sama tentang PAKEM
- Terdamping (Guru) termotivasi untuk meningkatkan kemampuan diri (skill dan wawasan) dalam pembelajaran.
- Kempampuan terdamping dalam menerapkan PAKEM lebih meningkat
- Terciptanya hubungan kemitraan antara pendamping dan terdamping (Guru)
Terdamping
1.
Adalah guru – guru di sekolah dasar atau lanjutan
Pendamping (pendampingan rutin & pasca
pelatihan)
1.
Guru PBS
2.
Pengawas
3.
Kepala
Sekolah
5.
Alat dan Bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan
pendampingan
- Jadwal pendampingan
- Format pendampingan (Lembar Observasi)
- Perangkat Pembelajaran (RPP, Silabus, LKS, Media Belajar, Format Penilaian, dll)
- Siswa
- Tampilan Kelas
6. Tahap –
Tahap Pendampingan
- Pra Pendampingan
·
Membuat
kesepakatan antara guru dengan pendamping tentang fokus, waktu, dan cara
pendampingan.
·
Dimaksudkan
untuk memastikan kesiapan guru dalam pembelajaran.
·
Penjadwalan pra pendampingan ini ditentukan berdasarkan
kesepakatan bersama.
- Pelaksanaan Pendampingan
·
Mengumpulkan
data melalui observasi, wawancara, pencatatan.
- Refleksi Pasca Pendampingan
·
Mendiskusikan
hasil obersvasi
·
Merumuskan
rencana perbaikan hasil dari observasi
·
Menyepakati
jadwal pendampingan berikutnya
Semua tahapan dilakukan dengan prinsip: kepercayaan,
kesejawatan, keterbukaan, terarah, dan antusias.
7. Fungsi
Pendampingan
- Memantau sejauh mana PAKEM telah diterapkan.
- Meningkatkan potensi, kinerja guru dalam merencanakan dan melaksanakan PAKEM.
- Membantu guru menemukan masalah pembelajaran dan mencari pemecahannya.
- Berbagi pengalaman & memotivasi guru untuk lebih kreatif dalam mengembangkan variasi pembelajaran
- Sharing pendapat untuk meningkatkan kemitraan interaktif (guru, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah).
- Memberi pengahargaan kepada guru , KS dan PS memberi contoh model PAKEM konkret di kelas.
- Meningkatkan kualitas dan profesionalisme guru.
- Bersama-sama mengevaluasi proses pembelajaran untuk menemukan kelebihan dan kekurangan agar tercapai pembelajaran yang lebih baik.
8. Etika
Pendampingan
·
Menjelaskan
dengan cara yang menyenangkan tujuan dilaksanakannya pendampingan (rutin / pasca
pelatihan)
·
Bersikap
ramah dan mau menerima/menampung segala saran dsb.
·
Beri
penekanan pada kekuatan dan kelebihan yang dimiliki, dan bukan pada
kelemahannya, bantulah para guru dan pembina sekolah untuk dapat memahami
masalah dan tantangan berikut solusinya.
·
Cobalah
untuk tidak merasa bahwa anda berada di posisi yang lebih tinggi/lebih baik
dibandingkan orang yang anda bantu, anda dapat bersikap sebagai rekan kerja
atau teman.
·
Tunjukkan
niat anda untuk membantu, dan bukan untuk mendikte ataupun menghakimi
seseorang.
·
Ucapkan
terima kasih diakhir kegiatan pendampingan
9. Prosedur
Pendampingan
Pendampingan pembelajaran dilakukan satu hari setelah
pendamping mendiskusikan tentang rencana pembelajaran. Pendamping masuk kelas
dan mendampingi guru yang sedang mengajar. Hal-hal yang dilakukan selama KBM
berlangsung:
·
Mengamati
secara langsung proses KBM.
·
Mencatat
berbagai temuan dalam pembelajaran
·
Mengamati
pajangan yang ada
·
Mengamati
model pengelolaan kelas
·
Melakukan
interaksi dengan siswa
·
Kalau
perlu memberikan masukan secara santun tanpa mengambil alih tugas utama guru.
10. Tugas-tugas
Pendampingan
·
Memberi
motivasi, memuji, meberikan penguatan.
·
Menyampaikan
temuan-temuan positif terlebih dahulu, baru kemudian menyampaikan beberapa
kekurangan / kelemahan guru dalam mengajar.
·
Bersama guru menganalisis kemampuan apa saja yang
dikembangkan pada diri siswa, dan kemampuan apa yang masih belum dikembangkan.
·
Membahas
pengelolaan kelas dan dampaknya, misalnya sejauh mana siswa aktif (seluruh,
sebagian, sepanjang waktu atau sebentar)
·
membahas
pengelolaan waktu misalnya apakah guru terlalu banyak memberikan informasi
sehingga siswa kekurangan waktu untuk berkarya.
·
mendiskusikan
temuan lain seperti jenis pertanyaan yang diajukan guru/ siswa, bantuan
terhadap siswa yang menemui kesulitan mengerjakan tugas, suasana dan disiplin
kelas, dan hal-hal lain yang dianggap perlu.
11.
Tips pemberian motivasi
Studi
Kasus:
Kendala dan Masalah
|
Alternatif pemecahan Masalah
|
Bagaimana dengan guru yang mau pensiun
|
·
Bapak /
ibu masih berkesempatan memberi contoh sebagai guru senior yang sangat
berpengalaman.
·
Bisa
jadi ini menjadi prestasi terkahir dan terbaik yang bapak / ibu bisa berikan
kepada dunia pendidikan.
·
Pensiun
bukan sebagai akhir dari sebuah karya, tapi merupakan langkah awal untuk
merajut prestasi.
·
Bukankah
belajar tidak ada batas.
·
Perubahan
bergerak secara terus menerus.
|
Bagaimana dengan guru honorer yang masih bimbang
|
·
Membantu
menfokuskan diri pada pilihan yang diinginkan sehingga dia dapat membentuk
dirinya sesuai dengan pilihannya.
·
Belajar
apapun mempunyai manfaat sehingga tidak ada kata rugi
·
Memberikan
tantangan yang membantu guru honorer tersebut dalam menentukan keputusannya.
|
Bagaimana dengan guru yang merasa tidak dihargai (tidak ada reward)
|
·
Memposisikan
dia pada keberhasilan yang lain yang dapat memberikan semangat kepadanya
untuk lebih berprestasi, memandang masa depan yang gemilang dan melupakan
pengalaman pahit masa lalu.
·
Lebih
menekankan kepada nilai diri (living values)
·
Belajar
memaafkan dan melihat hal-hal yang tidak kita inginkan dari berbagai sudut
positif.
|
Bagaimana dengan guru yang tidak mau berubah (senang menggunakan pola
lama)
|
·
Sering
dilibatkan dalam pelatihan
·
Sering
diberi peran dalam kegiatan
·
Diberikan
tantangan sesuai dengan pembelajaran abad 21
|
Bagaimana dengan guru yang mempunyai masalah pribadi
|
·
Memberikan
peyadaran tentang pentingnya pemisahan masalah pribadi dan pekerjaan
·
Menjadi
teman ”pendengar’ yang baik dan mempunyai perasaan empati
|
Hebat.... maturnuwun informasinya
BalasHapus